Parasetamol Mengandung Virus
Blog

Pakar Farmasi UGM Luruskan Kabar Parasetamol Mengandung Virus

Belakangan ini, beredar kabar di media sosial bahwa parasetamol yang digunakan sebagai obat penurun demam dan pereda nyeri mengandung virus. Kabar ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Namun, pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ingin menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Parasetamol adalah salah satu jenis obat yang paling umum digunakan oleh masyarakat indonesia untuk mengatasi demam dan nyeri ringan hingga sedang. Obat ini telah digunakan secara luas selama puluhan tahun dan terbukti aman dan efektif.

Menurut Dr. Ani Widiyanti, pakar farmasi dari UGM, parasetamol diproduksi melalui proses yang sangat ketat dan diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setiap batch parasetamol yang diproduksi harus melewati serangkaian pengujian kualitas yang ketat untuk memastikan keamanan dan keefektifannya.

Dr. Ani juga menjelaskan bahwa virus tidak dapat hidup atau bertahan dalam bentuk obat seperti parasetamol. Virus umumnya membutuhkan sel hidup untuk berkembang biak, dan obat-obatan seperti parasetamol tidak menyediakan kondisi yang diperlukan bagi virus untuk bertahan hidup.

Kabar yang beredar mungkin muncul karena adanya kebingungan antara virus dan bakteri. Parasetamol memang tidak efektif untuk mengatasi infeksi bakteri, karena obat ini hanya bekerja sebagai penurun demam dan pereda nyeri. Namun, hal ini tidak berarti bahwa parasetamol mengandung virus.

Dr. Ani juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya. Kabar yang beredar di media sosial seringkali tidak diverifikasi dan bisa menyesatkan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya dan menyebarkannya lebih lanjut.

Sebagai pakar farmasi, Dr. Ani juga menyarankan agar masyarakat selalu membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jika terdapat kekhawatiran atau pertanyaan tentang penggunaan obat, sebaiknya berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis yang kompeten.

Untuk memastikan keamanan dan kualitas obat yang digunakan, masyarakat juga disarankan untuk membeli obat hanya di apotek resmi dan menghindari membeli obat dari sumber yang tidak jelas. Apotek resmi biasanya menjual obat-obatan yang telah terdaftar dan diawasi oleh BPOM.

Dalam situasi seperti pandemi COVID-19 saat ini, informasi yang akurat dan dapat dipercaya sangat penting. Masyarakat perlu berhati-hati terhadap penyebaran informasi palsu atau tidak terverifikasi, terutama terkait dengan kesehatan dan pengobatan. Mengandalkan sumber informasi yang terpercaya dan berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten adalah langkah yang bijaksana dalam menghadapi situasi ini.

Demikian penjelasan dari pakar farmasi UGM mengenai kabar bahwa parasetamol mengandung virus. Semoga penjelasan ini dapat menghilangkan kekhawatiran dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang keamanan penggunaan parasetamol sebagai obat penurun demam dan pereda nyeri.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *